Gue senang sekali bisa menghabiskan Hari Waisak (17/5) di Candi Borobudur lagi seperti tahun lalu. Kalau dulu cuma sampai siang, tahun ini gue bisa mengikuti seluruh ritual umat Buddha dari pagi sampai malam. Puncak acara malam itu adalah pelepasan lampion yang dilakukan setelah ritual Pradaksina dimana para bhiksu dan bhikuni mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali.
Sebelum diterbangkan ke udara, umat Buddha terlebih dahulu membuat permohonan yang ditujukan kepada Sang Buddha. FYI, lampion merupakan simbol satu parita atau doa. Maka ketika lampion itu terbang, diharapkan permohonan yang disampaikan dapat terkabul. Jangan tanya seperti apa pemandangannya setelah ratusan lampion beterbangan di udara. MAGIC!!
Malam itu adalah salah satu moment paling amazing yang pernah gue alami. Amazing karena perjalanan gue berakhir dengan menginap di kantor polisi. Hehe! But anyway, here's the views in Borobudur. Hope you guys enjoy it as much as i did.
Sebelum diterbangkan ke udara, umat Buddha terlebih dahulu membuat permohonan yang ditujukan kepada Sang Buddha. FYI, lampion merupakan simbol satu parita atau doa. Maka ketika lampion itu terbang, diharapkan permohonan yang disampaikan dapat terkabul. Jangan tanya seperti apa pemandangannya setelah ratusan lampion beterbangan di udara. MAGIC!!
Malam itu adalah salah satu moment paling amazing yang pernah gue alami. Amazing karena perjalanan gue berakhir dengan menginap di kantor polisi. Hehe! But anyway, here's the views in Borobudur. Hope you guys enjoy it as much as i did.
2 comments:
belum pernah melihat ritual hari waisak secara langsung, selain pelepasan lampion ada yang seru lainnya tidak mbake? btw itu cara nerbangin lampionnya bagaimana ya? ga kebakar sama apinya? :)
Seru sih nggak yah, lebih ke perasaan damai aja dengerin petuah dari biksu dan bisa meditasi juga. itu kan apinya kecil ada kaya tempat lilinnya jadi ya nggak kebakar.
Post a Comment