Friday, December 14, 2012

KAMPUNG HOMESTAY BUMISEGORO



Jika ingin puas mengeksplor desa – desa yang mengitari Candi Borobudur, alih – alih menginap di hotel, saya sarankan untuk menginap di Kampung Homestay Bumisegoro. Sejak tahun 2009, desa tua yang terletak di belakang kompleks Candi Borobudur ini masuk dalam desa tujuan wisata yang digulirkan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa lewat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.




Desa Bumisegoro tidak dapat dilepaskan dari sejarah Candi Borobudur. Di desa inilah H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda utusan Gubernur Jenderal Thomas Raffles pertama kali menemukan candi besar yang sebagian bangunannya terkubur di atas Bukit Borobudur. Sepanjang mata memandang, anda akan disuguhi hijaunya deretan Perbukitan, areal persawahan luas, para petani yang sibuk bekerja dan keindahan puncak stupa Candi Borobudur yang terlihat di sela – sela pepohonan rindang. 


Di desa ini terdapat sekitar 33 rumah yang dijadikan homestay. Tenang saja. Walaupun terkesan sederhana, namun rata – rata homestay terjaga kebersihan kamar mandi dan kamar tidurnya. Karena tinggal dalam satu rumah, anda wajib membaur dengan pemilik homestay. Saya bersama dua orang kawan asal Jakarta dan New York menginap di homestay Kemuning milik Bapak Munawir bersama istrinya yang begitu ramah menyambut kami. Seperti inilah suasana asli pedesaan yang tenang, hangat dan bersahabat.

Tips : Anda bisa minta tolong pemilik homestay untuk dicarikan sewa motor agar leluasa mengelilingi desa – desa tua di sekitar Bumisegoro. Biayanya cukup murah, hanya 25 – 30 ribu rupiah.

KAMPUNG HOMESTAY BUMISEGORO
Rate : 120 ribu – 150 ribu/malam. 1 kamar bisa diisi dua orang
Tel : Bapak Subkhan (083867619116)

0 comments: