Desa Bumisegoro tidak
dapat dilepaskan dari sejarah Candi Borobudur. Di desa inilah H.C. Cornelius,
seorang insinyur Belanda utusan Gubernur Jenderal Thomas Raffles pertama kali
menemukan candi besar yang sebagian bangunannya terkubur di atas Bukit
Borobudur. Sepanjang mata memandang, anda akan disuguhi hijaunya deretan Perbukitan,
areal persawahan luas, para petani yang sibuk bekerja dan keindahan puncak
stupa Candi Borobudur yang terlihat di sela – sela pepohonan rindang.
Di desa
ini terdapat sekitar 33 rumah yang dijadikan homestay. Tenang saja. Walaupun terkesan
sederhana, namun rata – rata homestay terjaga kebersihan kamar mandi dan kamar
tidurnya. Karena tinggal dalam satu rumah, anda wajib membaur dengan pemilik
homestay. Saya bersama dua orang kawan asal Jakarta dan New York menginap di
homestay Kemuning milik Bapak Munawir bersama istrinya yang begitu ramah
menyambut kami. Seperti inilah suasana asli pedesaan yang tenang, hangat
dan bersahabat.
Tips : Anda bisa minta tolong pemilik homestay untuk dicarikan sewa motor
agar leluasa mengelilingi desa – desa tua di sekitar Bumisegoro. Biayanya cukup
murah, hanya 25 – 30 ribu rupiah.
KAMPUNG HOMESTAY BUMISEGORO
Rate : 120 ribu – 150 ribu/malam. 1 kamar
bisa diisi dua orang
Tel : Bapak Subkhan (083867619116)
0 comments:
Post a Comment