"Apakah Deftones mau datang kalau kami melakukan hal yang sama seperti yang kami lakukan pada 311?" Tanya gue pada @pnut, yang datang sebulan sebelumnya bersama 311 ke Indonesia. Kalau belum lupa, 311 datang berkat ketabahan 311 street team dicuekin @adriesubono dan @javamusikindo selama tiga bulan. Tapi kata - kata sakti dari @NickHexum yang bikin kami pantang menyerah. Dia bilang 'Make it happen!' and we did!
Jawaban pnut saat itu adalah seperti ini :
I believe him! Pnut adalah orang paling positif yang pernah gue tau dan kalau dia bilang Deftones akan datang, maka mereka akan datang!
Mulai deh gue mencari rekan seiman yang sekiranya akan sanggup menerima penderitaan dari promotor yang sama. Paling mudah tentunya minta bantuan para 311 street team. Bukan hal yang sulit, karena rata - rata fans 311 pasti menggemari Deftones. Alasannya? Karena di awal 90-an Deftones pernah menjadi band pembuka 311, tidak heran juga kalau kami menggemari Incubus atau No Doubt.
Hari demi hari gue mulai menemukan orang - orang dengan semangat yang sama, ada mas @AntonKurniawan, @AnditoAndy, @chinoisagoodgod, @rajafrun, @willberrtt dan masih banyak lagi. Kami mulai intens menyerang manajemen @deftonesband, @velvethammerHQ di facebook dan twitter. Jawaban mereka sungguh menyebalkan. 'Sorry, we will not play in Indonesia ... maybe'. Mungkin mereka kesal karena promo konser Black Diamond Syke & album Cypress Hill di page facebook jadi nggak terbaca gara - gara teror posting dari Indonesia.
Bukan cuma managament dan promotor yang kami teror. Para anggota Deftones tak luput dari sasaran, mulai dari @FRANK_DEE, @chinowmoreno dan @aVEGAlypto. Nama terakhir adalah akun dari Sergio Vega, yang memang paling sering berkomunikasi dan membalas tweet yang ditujukan padanya. Saking herannya dengan banyaknya mention dalam bahasa Indonesia yang menghimbau para fans deftones untuk rajin meneror Deftones biar mau ke Indonesia, suatu hari Sergio membalas tweet gue dengan bantuan google translate (mungkin, hehe)
Agustus 2010
Bulan demi bulan tak lelah kami terus melobi om @adriesubono agar mengusahakan Deftones bermain di Jakarta. Beliau bilang sudah sempet ngobrol dengan Velvet Hammer untuk mendatangkan Deftones pada bulan Agustus 2010. Tapi gue tau itu nggak mungkin terjadi, sebab saat itu Deftones sedang mengadakan tour Eropa. Makin tipis harapan, kami memulai petisi Indonesia Wants Deftones sejak bulan April 2010 dan menjelang pertengahan tahun tak ada perkembangan sama sekali.
November 2010
Gue ingat tanggal 12 November pagi, om Adrie Subono akan mengumumkan band yang akan tampil di Indonesia pada tanggal 8 Februari 2011. Dalam hati gue yakin Deftones akan datang karena mereka bermain di Big Day Out Australia. Alangkah sedihnya saat ada yang nebak apakah Deftones yang akan dibawa dan dia menjawab 'Bukan. band Eropa, kok.' Gue berkaca - kaca membaca tweet terakhir itu. That's it ... kami nggak akan pernah menyaksikan Deftones seumur hidup.
to be continued
Jawaban pnut saat itu adalah seperti ini :
I believe him! Pnut adalah orang paling positif yang pernah gue tau dan kalau dia bilang Deftones akan datang, maka mereka akan datang!
Mulai deh gue mencari rekan seiman yang sekiranya akan sanggup menerima penderitaan dari promotor yang sama. Paling mudah tentunya minta bantuan para 311 street team. Bukan hal yang sulit, karena rata - rata fans 311 pasti menggemari Deftones. Alasannya? Karena di awal 90-an Deftones pernah menjadi band pembuka 311, tidak heran juga kalau kami menggemari Incubus atau No Doubt.
Hari demi hari gue mulai menemukan orang - orang dengan semangat yang sama, ada mas @AntonKurniawan, @AnditoAndy, @chinoisagoodgod, @rajafrun, @willberrtt dan masih banyak lagi. Kami mulai intens menyerang manajemen @deftonesband, @velvethammerHQ di facebook dan twitter. Jawaban mereka sungguh menyebalkan. 'Sorry, we will not play in Indonesia ... maybe'. Mungkin mereka kesal karena promo konser Black Diamond Syke & album Cypress Hill di page facebook jadi nggak terbaca gara - gara teror posting dari Indonesia.
Bukan cuma managament dan promotor yang kami teror. Para anggota Deftones tak luput dari sasaran, mulai dari @FRANK_DEE, @chinowmoreno dan @aVEGAlypto. Nama terakhir adalah akun dari Sergio Vega, yang memang paling sering berkomunikasi dan membalas tweet yang ditujukan padanya. Saking herannya dengan banyaknya mention dalam bahasa Indonesia yang menghimbau para fans deftones untuk rajin meneror Deftones biar mau ke Indonesia, suatu hari Sergio membalas tweet gue dengan bantuan google translate (mungkin, hehe)
Agustus 2010
Bulan demi bulan tak lelah kami terus melobi om @adriesubono agar mengusahakan Deftones bermain di Jakarta. Beliau bilang sudah sempet ngobrol dengan Velvet Hammer untuk mendatangkan Deftones pada bulan Agustus 2010. Tapi gue tau itu nggak mungkin terjadi, sebab saat itu Deftones sedang mengadakan tour Eropa. Makin tipis harapan, kami memulai petisi Indonesia Wants Deftones sejak bulan April 2010 dan menjelang pertengahan tahun tak ada perkembangan sama sekali.
November 2010
Gue ingat tanggal 12 November pagi, om Adrie Subono akan mengumumkan band yang akan tampil di Indonesia pada tanggal 8 Februari 2011. Dalam hati gue yakin Deftones akan datang karena mereka bermain di Big Day Out Australia. Alangkah sedihnya saat ada yang nebak apakah Deftones yang akan dibawa dan dia menjawab 'Bukan. band Eropa, kok.' Gue berkaca - kaca membaca tweet terakhir itu. That's it ... kami nggak akan pernah menyaksikan Deftones seumur hidup.
to be continued
3 comments:
@chinoisagoodgod: gw bkin twitter pun gara2 pgn ikutan tweetbombnya IndonesiaWantsDeftones lho
:D jadi keinget betapa sedihnya dulu pas om Adrie blg bukan Deftones yg dtg tanggal 8 Feb itu.. untung si oom doyan surprise ya, gw langsung treak dkantor gw pas om Adrie ngumumin itu ;)
what a great moment
Iya samaaa!! Napas jadi susah, udah tipis banget harapan. Alhamdulillaaah akhirnya yang kita perjuangkan selama berbulan - bulan berbuah manis, semanis bang Chino... alah!! :))
ditunggu kelanjutannya di! kalo perlu dibukukan!! baahahha
Post a Comment