Suatu hari, sekitar satu atau dua bulan menjelang Deftones tampil di Jakarta Angga Mora bilang gini 'Gue yakin kok gimanapun caranya lo akan tetep ketemu Deftones.' Saat itu om Adrie Subono memang mengatakan akan ada meet & greet bagi pembeli tiket yang beruntung, tapi cuma buat yang beli presale di rumahnya. Tapi Mora betul, gue memang nggak hoki ikutan kuis, tapi nggak tau gimana selalu aja ada cara dan kadang suka ajaib.
Gue mengikuti jejak Deftones sejak mereka masih di Australia. Mencari di kota mana mereka bermain? Bukan! Gue mencari tahu dimana kota terakhir yang akan mereka singgahi, jam berapa mereka main di Big Day Out hari itu, jam berapa mereka akan meninggalkan Australia dan pesawat apa yang akan mengangkut mereka menuju Jakarta. I acted like an obsessive stalker? Wooot wooottt nooo!! Gue cuma fokus ajaaa! :))
Gue mengikuti jejak Deftones sejak mereka masih di Australia. Mencari di kota mana mereka bermain? Bukan! Gue mencari tahu dimana kota terakhir yang akan mereka singgahi, jam berapa mereka main di Big Day Out hari itu, jam berapa mereka akan meninggalkan Australia dan pesawat apa yang akan mengangkut mereka menuju Jakarta. I acted like an obsessive stalker? Wooot wooottt nooo!! Gue cuma fokus ajaaa! :))
Lewat Andito yang jadi LO Deftones selama di Jakarta, gue akhirnya bisa memastikan kedatangan Deftones dari Perth. Mereka menggunakan Singapore Airlines dan mendarat di Jakarta pada pukul 16.20. Setengah mati gue tahan diri nggak ngetweet kalo gue lagi di airport menunggu Deftones bersama beberapa Deftones Warriors yang gue kabarin lewat DM.
Datang sejak jam dua siang, jantung rasanya mau copot. Band yang udah kami tunggu - tunggu akan muncul sebentar lagi. Gue udah briefing para stalker baru supaya kalem aja kalo ketemu idola, berhubung udah pengalaman sama 311 gitu loh! Tapi yah, orang takabur emang bakal di murka Tuhan. Saat sesosok bule keluar dari arrival gate, sumpah demi apapun di hall airport kedengeran intro lagu ini :
Dan tiba - tiba, semua orang kelihatan blur ... yang terlihat cuma dia, pria yang berjalan paling depan itu... (dan Melanie Subono nampak melirik dengan tatapan curiga seakan berkata 'kenapa nih prempewi ada lagi?')
CHINO MORENO!! Dan sia - sia semua tweet dan posting rusuh gue selama berbulan - bulan karena yang bisa gue katakan cuma 'Chino, hey. Welcome to Jakarta.' sambil menyalami tangannya, sambil jantung mau lompat keluar sambil gemeteran to the maxxx!' Bener kata temen gue yang pernah ketemu Deftones dua kali, Chino is a very cool guy. Ramah, soft spoken, kharismatik. Gue memberanikan diri bertanya apakah gue boleh berfoto dengannya daaaan ...
SAKSEEEEEESSSSSSS!!!!
Tak lama pihak Java Musikindo segera membawa Chino pergi dan gue baru nyadar kenapa personel yang laen nggak keliatan, teryata lewat dibelakang gue toh. Pantesss!! Sesaat kemudian Sergio Vega terlihat dan anehnya gue lancar banget ngobrol sama dia. Lalu gue mengeluarkan t-shirt yang gue bikin dan Sergio langsung bilang 'Whoa! this is a very cool shirt! Where did you get this?'
0 comments:
Post a Comment