Asal tahu saja, pesawat yang ditumpangi Daniel mengalami delay sebanyak tiga kali, bayangkan betapa betenya menunggu di airport sejak subuh dan baru tiba di Solo pada pukul setengah dua siang. Tanpa sempat beristirahat, rombongan Daniel & pihak hotel langsung menuju ke Pecel Solo untuk makan siang dan dilanjutkan dengan press conference dengan sejumlah media berkaitan dengan konsernya yang digelar sehari kemudian. Saat itu, Daniel sempat - sempatnya membawakan You Make My World So Colorful dihadapan para wartawan yang bahkan beberapa mengaku tidak mengenal karyanya.
Selesai acara, gue sempet ngobrol dengan Daniel Sahuleka. Dia menceritakan tentang Alice, teman masa kecilnya yang lantas menjadi pendampingnya selama lebih dari 30 tahun. Bagi Daniel, peran Alice lebih dari seorang istri. Tak heran, saat tampil Daniel sesekali menengok ke samping panggung dimana Alice berdiri, seakan ingin meminta persetujuan bahwa semuanya berjalan lancar. Alice biasanya mengangguk kecil sambil tersenyum.
Dia juga bercerita tentang seseorang yang ternyata sudah ditemuinya saat berusia 8 tahun, ketika Daniel pertama kali datang ke Jakarta. Suatu hari di Java Jazz Festival, dimana Daniel menjadi salah satu penampil diacara itu, seseorang menepuk pundaknya dan bertanya 'Om Daniel, do you remember me?'. Dialah anak yang belasan tahun kemudian menjadi salah satu solois terbesar di Indonesia, Glenn Fredly.
Malam selepas penampilannya yang memukau, Daniel masih melayani para penggemar yang ingin meminta foto di restoran. Tak terlihat wajah letih atau kesal karena makan malamnya terganggu. Pria Belanda yang berdarah Indonesia itu berhasil mempesona semua orang, bahkan bagi yang belum pernah bertatap muka atau berbincang langsung dengannya. Sebab, eyes don't lie, the gestures can't lie. He's one of the most charming and sincere person that i've ever meet.
*cerita dan foto mengenai Daniel Sahuleka juga bisa dibaca di blog dan posterous milik mas Blonktank Poer
0 comments:
Post a Comment