Saturday, October 2, 2010

WHAT TO SEE IN BALI : KECAK FIRE & TRANCE DANCE

Hello kids! Sekarang kak Adia mengajak kalian ke Ubud. Gue datang ke desa ini khusus untuk menonton pertunjukan tari Kecak. Sebenernya di Uluwatu bahkan di Kuta juga ada pertunjukan tari Legong atau Kecak. Tapi sepertinya aura mistis (cieeh) masih kental jika kita menonton di Ubud. 

Image and video hosting by TinyPic

Banyak sekali sanggar tari yang menampilkan kedua tarian ini. Bahkan masing - masing banjar (dusun yang terdiri dari beberapa RW) memiliki jadwal pertunjukan masing - masing dan setiap hari mereka tampil di Istana Ubud, Puri Agung Peliatan, Padang Tegal, Pura Dalem Ubud, Pura Dalem Taman Kaja dan Pura Padang Kertha dan masih banyak lagi.

Pertunjukan tari Kecak maupun Legong biasanya dimulai pada pukul 19.00 atau 19.30 WITA. Saran gue datang setengah jam sebelumnya biar dapet tempat paling depan.Harga tiket 75K tapi worth it banget deh! Biasanya di depan istana Ubud (di sebelah Pasar Seni Ubud) ada orang yang menawarkan tiket pertunjukan tarinya, nah pilih aja mau nonton dimana. Atau kalau bingung, kalian bisa menghubungi Ubud Tourist Information di 0361-973285. Harganya sama aja kok.

Nah, kemaren itu gue nonton Kecak di Pura Dalem Taman Kaja yang berada di desa Pakraman Ubud. Ada sekitar 140 keluarga di desa ini dan hampir seluruh warganya terlibat dalam pertunjukan tari ini yang digelar setiap Rabu dan Sabtu. Biasanya uang yang didapat dari penonton selain dipakai untuk membayar para penari juga untuk pembangunan Pura di masing - masing Banjar. 

Kecak Fire & Trance Dance terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama adalah Tari Kecak yang menampilkan sekelompok pria yang duduk secara berkeliling dan melakukan gerakan berayun, berdiri dan berbaring secara bersamaan dan alat musiknya? Mulut! Nggak ada instrument musik sama sekali, mereka bergumam atau berteriak secara ritmik dengan kompak. So awesome! Nah ceritanya sendiri sih diambil dari kisah Ramayana.

Sesi kedua adalah pertunjukan tari Sanghyang Djaran. Tumpukan sabut kelapa dibakar dan masuklah seorang penari  dengan kuda mainan yang kesurupan nginjek - injek bara api tanpa kesakitan. Tarian ini katanya untuk menjaga masyarakat dari kekuatan jahat maupun wabah penyakit. Selesai menari, bapak Dana yang bertugas menjadi penari Sanghyang Djaran langsung dikasih air suci biar sadar lagi.

Makanya udah jauh - jauh sampe Bali jangan sampai nggak nonton pertunjukan tari ini. Durasi satu jam dengan tiket seharga 75K mungkin rada mahal. Tapi kan kamu sedang liburan, cyin! Ada beberapa hal yang memang harus dibayar untuk mendapat pengalaman yang tidak kita dapatkan di kota sendiri. 

Setelah ini, kita makan makan makan makan makan!! Keep in touch, kids!

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic


0 comments: