Selama hampir sejam, Santamonica ngobrol seru soal album Curiouser & Curiouser yang berhasil dirilis di Jepang, diputer sama BBC, manggung di event internasional, pokoknya so far Santamonica puas banget deh sama album ini. Ada cerita lucu di balik pembuatan single kedua mereka, Ribbons and Tie yang di album ini. Ternyata sepanjang proses pengambilan gambar yang mengambil lokasi di gedung Tarakanita, Santamonica terjebak banjir setinggi lutut! Untung aja syutingnya di lantai dua ya!
Ngomongin soal live performance, kita agak - agak amazed dengan equipment yang dibawa Santamonica ke atas panggung. Apalagi sama mixer segede bagong yang disebut Iyub sebagai Kotak Pharaoh. Mixer yang cuma diproduksi sebanyak 100 biji di seluruh dunia itu awalnya milik sebuah record label yang bangkrut, selama setahun Iyub ngejar barang itu sampai dapet.
Nah, tau nggak kalo Iyub dan Dita ternyata sama - sama dari Solo? Nggak heran kalo mereka fasih banget ngomongin kota ini, tapi kebanyakan sih soal kulinernya ya, hehehe! Misalnya Iyub yang suka banget sama Sate Buntel atau Dita yang tiap kali ke Solo selalu mampir ke HIK atau Angkringan sekedar minum kopi atau makan Ceker, katanya sih enak banget! Terus Tawangmangu yang dingin ternyata menjadi tempat mencari inspirasi buat Iyub.
Obrolan siang itu ditutup dengan rencana untuk membuat album baru. Kalau penasaran dengan sound Santamonica, tungguin ya kejutan selanjutnya dari mereka!